Teken Perjanjian Kerja Sama, BUMP Cilacap Gandeng PI Pangan Jadi Offtaker

Semarang – Badan Usaha Milik Petani (BUMP) PT. Wijaya Kusuma Pangan Mandiri (WKPM) menandatangani dua perjanjian kerja sama dengan PT. Pupuk Indonesia Pangan (PIP) yang merupakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dalam rangka peningkatan penyerapan gabah petani pada Kamis (25/8) yang bertempat di Hotel Louis Kienne, Semarang.

Perjanjian kerja sama yang ditandatangani diantaranya tentang pengadaan bahan baku dan jasa maklon serta kerja sama budidaya pertanian program makmur (Agrosolusi). Kegiatan penandatanganan tersebut merupakan tindak lanjut daripada MoU antara PI Pangan dengan PT. Produksi Pangan Energi Nusantara (Propanen) pada bulan Juli yang lalu.

Dalam pelaksanaannya, perjanjian kerja sama ditandatangani langsung oleh Direktur Utama BUMP WKPM Sukardi dan Direktur Utama PI Pangan Budiono. Pada saat yang bersamaan penandatanganan juga disaksikan Komisaris Utama BUMP WKPM Sugeng Edi Waluyo. Sedangkan dari pihak PIP disaksikan oleh Direktur Keuangan Sefin Martadjaja, SEVP Pemasaran Djoni Sastra, dan Manager Agrosolusi Maulana.

Direktur Utama BUMP PT. Wijaya Kusuma Pangan Mandiri, Sukardi sangat antusias dengan terlaksananya penandatanganan kerja sama dengan PI Pangan. Pihaknya berharap kerja sama ini bukan hanya semata-mata untuk BUMP, melainkan untuk kemakmuran petani khususnya yang berada di wilayah Jawa Tengah.

“Harapan kami cukup sederhana. BUMP dapat berdaya, petani harus berdaulat dan maju Jawa Tengahnya,” tambah Sukardi.

Dalam kesempatan tersebut Direktur Utama PI Pangan, Budiono menyampaikan bahwa kerja sama ini memiliki maksud untuk sinergi antara PI Pangan sebagai anak perusahaan PT. Pupuk Indonesia (Persero) dengan petani, mempercepat dan memperluas program makmur, memberi kepastian agroinput dan offtake produk.

“Harapan kami, PI Pangan memperoleh kepastian dan kontinyuitas bahan baku, petani meningkat produktivitas dan pendapatannya, memperluas jaringan pasok bahan baku dan pasar produk jadi, berkontribusi penyediaan agroinput (pupuk dan pestisida) pada 6 T dan berperan dalam program kedaulatan pangan nasional,” ungkap Budiono.

Similar Posts