Dihadiri Ditjen PKH Kementan, Jambore Peternakan di Jepara Sukses Digelar
Jepara – Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Jepara bersama Badan Usaha Milik Petani (BUMP) PT. Pangon Maliter Makmur menyelenggarakan kegiatan Jambore Pangon ke-3 pada Sabtu (10/9) yang berlokasi di Pantai Bandengan, Jepara. Pada kegiatan ini pula dilakukan peresmian terbentuknya BUMP PT. Pangon Maliter Makmur (Panglima) dan dibuka secara langsung oleh Direktur Pembibitan dan Produksi Ternak, Direktorat Jendral Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementrian Pertanian RI. Turut hadir pula Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnak Keswan) Provinsi Jawa Tengah dan Ketua Sekretariat Nasional Badan Usaha Milik Petani Indonesia (Seknas BUMP Indonesia).
Jambore Pangon merupakan wadah bagi para peternak untuk memperlihatkan hasil pemeliharaan sapi yang dikelola oleh kelompok ternak binaan Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Jepara. Dalam kegiatan jambore kali ini, diadakan kontes sapi dengan kategori sapi PO/brahman, simental/limuosin, dan Belgian Blue dengan peserta para peternak beserta sapinya. Selain itu dalam kesempatan tersebut juga dilakukan penyerahan bantuan kepada kelompok ternak yang tergabung ke dalam Asosiasi Pangon Maliter Makmur.
Penjabat (Pj) Bupati Jepara melalui Sekretaris Daerah, Edy Sujatmiko dalam sambutannya menyampaikan bahwa kegiatan Jambore ini merupakan kegiatan pertama setelah dua tahun terhenti karena pandemi Covid-19. Kegiatan jambore tersebut menjadi ajang pertemuan peternak di Kabupaten Jepara yang harapannya bisa saling gotong royong dalam mendukung terbentuknya BUMP PT. Pangon Maliter Makmur.
“Kegiatan ini merupakan kali pertama sejak pandemi covid-19. Selain itu, kegiatan jambore ini juga bisa menjadi media strategis bagi peternak untuk bertukar informasi, membangun jejaring sosial, jejaring bisnis, serta membangun kerjasama antar peternak. Terlebih dengan kondisi sekarang yang sedang berjuang melawan Penyakit Mulut dan Kuku (PMK),” jelas Edy.
Direktur Bitpro Ditjen PKH Kementrian Pertanian RI, Agung Suganda mengapresiasi terselenggaranya kegiatan jambore ternak. Kegiatan seperti ini memang harus rutin dilakukan karena baik adanya. Ditengah kondisi wabah PMK pelaksanaan vaksinasi dan biosecurity menjadi kunci utama dalam penanganannya. Seluruh sapi yang ada dalam kegiatan jambore ini sudah divaksin semua.
“Saat ini untuk mendukung efektivitas vaksinasi, Kementrian Pertanian juga meluncurkan kegiatan penandaan dan pendataan ternak. Penandaan ini menggunakan eartag berbasis teknologi informasi, berbasis Nomor Induk Kependudukan (NIK) peternak. Karena sistemnya akan diintegrasikan dengan sistem yang lain seperti asuransi, pelayanan pemerintah,” ungkap Agung.
Agung juga menambahkan bahwa BUMP PT. Pangon Maliter Makmur memiliki tanggung jawab untuk menghasilkan keuntungan yang nanti dirasakan oleh para peternak pemegang saham. Pihaknya juga memiliki program yang serupa seperti Desa Korporasi Sapi (DKS), korporasi kambing dan domba. Dimana prinsipnya mendorong kelembagaan peternak bisa menghasilkan suatu manfaat ekonomis yang bisa dirasakan dampaknya oleh para peternak. Konsep BUMP ini sangat luar biasa bagus dalam menyejahterakan para anggotanya.
“Pemerintah setiap tahun memberikan bantuan bantuan ternak setiap tahun dari ternak impor dan lokal untuk disebarkan di seluruh Indonesia. Untuk tahun 2022 realisasi baru 20% dikarenakan wabah PMK dan juga karena mekanisme pengadaan melalui lelang. Oleh karena itu, pemerintah pusat dan provinsi mendorong e-katalog sektoral di bidang peternakan secara nasional maupun regional. Nantinya BUMP PT Panglima bisa mendaftarkan diri di e-katalog tersebut sebagai penyedia ternak,” tambahnya.