Pemalang Optimalkan Gudang SRG Berbasis BUMP
Pemalang – Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Provinsi Jawa Tengah menyelenggarakan kegiatan optimalisasi Gudang SRG Jawa Tengah di Kabupaten Pemalang pada Rabu (20/4). Kegiatan yang diadakan di Gudang SRG Kabupaten Pemalang tersebut dihadiri oleh unsur dinas perdagangan, dinas pertanian, pengelola Gudang SRG, gapoktan, poktan, serta petani setempat.
Dalam sambutannya Kepala Disperindag Provinsi Jawa Tengah, M. Arif Sambodo menyampaikan tujuan dari kegiatan ini adalah untuk lebih mengoptimalkan peran dari Gudang SRG di Jawa Tengah yang salah satunya berada di Kabupaten Pemalang dimana para gapoktan, poktan maupun petani mau menyimpan komoditi yang telah ditentukan di dalam Gudang SRG.
“Penerapan Sistem Resi Gudang (SRG) menawarkan serangkaian manfaat yang luas bagi petani, dunia usaha, perbankan dan bagi pemerintah. Manfaat tersebut diantaranya keterkendalian dan kestabilan harga komoditi. Sistem ini bermanfaat dalam menstabilkan harga pasar, melalui fasilitas penjualan sepanjang tahun,” tambah Arif sekaligus membuka secara resmi kegiatan optimalisasi Gudang SRG.
Kepala Dinas Koperasi UMKM Perindustrian dan Perdagangan (Diskoperindag) Kabupaten Pemalang, Hepy Priyanti memberikan gambaran potret kondisi Gudang SRG yang ada di Kabupaten Pemalang. Gudang SRG yang dibangun pada tahun 2014 sedang beroperasi serta memiliki luas tanah kurang lebih 3.500 m² dan luas gudang mencapai 600 m² dengan kapasitas penyimpanan 1.200 ton.
“Untuk saat ini PT. Aneka Usaha (Perseroda) sudah resmi menjadi pengelola Gudang SRG yang akan berakhir pada 21 Oktober 2022. Berdasarkan Instruksi Bupati Pemalang Nomor 22 Tahun 2021, pengelola Gudang SRG melakukan pembelian gabah dari petani Kabupaten Pemalang dan mengolah menjadi beras kualitas premium yang dijual langsung ke seluruh PNS dan Pegawai BUMD di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Pemalang sebagai wujud dalam meningkatkan kesejahteraan petani dan pengembangan Gudang SRG Kabupaten Pemalang,” kata Hepy.
Turut diundang dalam kegiatan tersebut Ketua Seknas BUMP Indonesia, Sugeng Edi Waluyo sekaligus menyampaikan tahapan dalam optimalisasi Gudang SRG Berbasis Badan Usaha Milik Petani (BUMP). Edi menjelaskan bahwa berdasarkan UU No. 19 Tahun 2013 tentang Perlindungan dan Pemberdayaan Petani, BUMP bertujuan untuk mewujudkan kedaulatan serta kemandirian petani dalam rangka meningkatkan taraf kesejahteraan, kualitas, dan kehidupan yang lebih baik.
“BUMP merupakan kelembagaan usaha berbadan hukum yang dibentuk oleh, dari, dan untuk petani mensinergikan kegiatan bisnis dengan pemberdayaan masyarakat tani dijalankan secara korporasi berorientasi keuntungan untuk mendorong kemandirian petani. Dalam rangka peningkatan pendapatan petani di Kabupaten Pemalang, upaya mengoptimalkan Gudang SRG sangat tepat untuk dapat dilakukan melalui BUMP,” jelas Edi.
Dalam kesempatan tersebut Kepala Biro Pembinaan dan Pengawasan SRG dan PLK Bappebti Kementerian Perdagangan RI, Widiastuti mengungkapkan pengelolaan Gudang SRG di Kabupaten Pemalang dari ekosistem, alur proses, hingga Sistem Resi Gudang sebagai manajemen pasca panen. Dalam efisiensi rantai pasok, SRG dapat berperan dalam memperpendek mata rantai perdagangan.
“Optimalisasi pemanfaatan Sistem Resi Gudang (SRG) memberikan peluang terciptanya rantai pasok yang lebih efisien dan mengurangi terjadinya potensi perpanjangan rantai perdagangan. Pedagang retail dapat secara langsung membeli komoditas dari petani/pemilik barang yang disimpan di Gudang SRG dengan harga dan mutu yang lebih. Di sisi lain, petani juga diuntungkan dengan perolehan harga jual yang kompetitif,” ungkapnya.