Sarasehan Bersama, BUMP di Jawa Tengah dan Pupuk Indonesia Upayakan Kemakmuran Petani
Purbalingga – Badan Usaha Milik Petani (BUMP) yang ada di Jawa Tengah menerima kunjungan dari PT. Pupuk Indonesia (Persero) pada Senin (16/5) yang bertempat di Sekretariat BUMP PT. Lumpang Mas Purbalingga. Kunjungan dilakukan oleh segenap tim dari Pupuk Indonesia yang kurang lebih 20 orang tersebut juga turut dihadiri oleh Koordinator Staf Khusus Gubernur Jawa Tengah dan Ketua Sekretariat Nasional Badan Usaha Milik Petani Indonesia (Seknas BUMP-Indonesia). Kehadiran Pupuk Indonesia di Jawa Tengah kali ini tidak hanya sakadar untuk bertemu begitu saja, tentunya untuk menyatukan tekad bersama dalam memakmurkan petani khususnya di Jawa Tengah.
Direktur Pemasaran PT. Pupuk Indonesia (Persero), Gusrizal menyampaikan rasa terima kasih kepada segenap tim dari BUMP di Jawa Tengah yang sudah menerima kunjungannya serta semoga dapat bersinergi. Gusrizal menambahkan secara prinsip peningkatan pendapatan petani dapat diupayakan melalui peningkatan hasil produksi salah satunya menggunakan pupuk berkualitas yang sesuai dengan kondisi tanah.
“Kesempatan yang sangat bahagia bisa silaturahmi bertemu dengan para petani yang ada di Jawa Tengah. Semoga bisa saling membantu, karena tidak hanya petani yang membutuhkan bantuan Pupuk Indonesia, sebenarnya kita saling membutuhkan. Petani harus mampu membeli pupuk komersial untuk meningkatkan pendapatan petani dengan peningkatan produksi,” tambahnya.
Dalam kesempatan tersebut juga hadir Direktur Keuangan PT. Pupuk Indonesia Pangan, Sefin Martadjaja yang menjelaskan bahwa output program makmur yang fokus kepada pendampingan budidaya dalam rangka memakmurkan petani ini merupakan input untuk PIP sebagai offtaker. BUMP ke depan dapat bekerjasama menjadi supplier.
“Saat ini RMU kami ada di Indramayu dan Karawang dengan produksi 6000 ton GKP/bulan. Kita dapat rencanakan dalam jangka menengah dan panjang untuk kerja sama RMU mitra di Jawa Tengah. Saat ini sudah ada 16 mitra supplier. Bisa mengoptimalkan sistem produksi yang terpenting ada kepastian supply. BUMP bisa mengambil peluang itu,” ungkap Sefin.
Belakangan ini sudah tidak menjadi rahasia umum urgensi kebutuhan yang selalu dikeluhkan oleh petani perihal pupuk. Begitu juga yang disampaikan Budi Santosa, Komisaris BUMP PT. Lumpang Mas Purbalingga. Budi mengatakan hampir semua petani mengadu tentang masalah pupuk. Jika kebutuhan ini dapat teratasi, produksi pun meningkat.
“Petani banyak yang mengadu kepada kami masalah pupuk. Kedatangan Pupuk Indonesia dalam rangka silaturahmi memberikan sebuah peluang kerja sama yang dapat menyelesaikan masalah pupuk yang terjadi di lapangan. Jika pupuk yang menjadi kebutuhan primer petani dalam proses pemeliharaannya dapat terselesaikan, hal tersebut tentunya menunjang kemakmuran petani,” tutur Budi.
BUMP yang hadir dalam menerima kunjungan tersebut tidak hanya dari Purbalingga, namun juga dari Banyumas, Cilacap, dan Purworejo. Keempat BUMP ini siap dan sepakat untuk dapat bekerjasama dengan Pupuk Indonesia. Seperti yang dikatakan oleh Susi Wawas Riyanti, Direktur Utama BUMP PT. Bawor Tani Sejahtera sangat tertarik sekali dan petani siap menerima demplot program makmur. Sementara Direktur Utama BUMP PT. Tani Purworejo Makmur, Mika Prastama mengutarakan kebutuhan untuk pupuk subsidi sendiri di Purworejo belum mencukupi, jika pupuk non subsidi susah mencarinya. Kerja sama ini peluang besar untuk petani.
“MT-2 panen Agustus nanti kebutuhan untuk pupuk subsidi sendiri belum mencukupi, jika pupuk non subsidi susah mencarinya. Ini peluang besar untuk petani. BUMP Purworejo sudah pernah menerima demplot dengan Pupuk Kujang Cikampek sebelumnya, namun karena terkendala Covid-19 dan masih adanya hama wereng menjadikan hasilnya kurang maksimal. Ke depan semoga bisa lebih baik,” ujar Mika.
Ketua Seknas BUMP-Indonesia, Sugeng Edi Waluyo turut menyampaikan pentingnya kerja sama antara BUMP dengan Pupuk Indonesia. Edi menyampaikan bahwa komitmen Jawa Tengah untuk menyelesaikan masalah pupuk dapat menjadi visi bersama dalam pelaksanaannya nanti.
“Komitmen di level Jawa Tengah untuk dapat menyelesaikan permasalahan pupuk. Tercipta kerja sama yang serius begitu juga untuk kepastian pasar. BUMP di Jawa Tengah bisa berjalan melalui Propanen untuk legal agreement,” kata Edi.
Sebagai penutup Koordinator Staf Khusus Gubernur Jawa Tengah, Warsito Ellwein mengungkapkan kebahagiaannya karena pertemuan ini tidak hanya sekadar pertemuan saja namun saling berkaitan satu dengan yang lain.
“Bahagia sekali karena saling nyambung satu sama lain. Kita bicara hal-hal konkret. Nantinya sistem yang difungsikan terlebih dahulu. Di Purworejo mencari pupuk subsidi dan non subsidi susah, maka ini harapan yang sangat bagus.Terima kasih sudah ada pertemuan ini. Dari Pupuk Indonesia maupun BUMP,” tutupnya.