Kuatkan Kerja BUMP, Dishanpan Jateng Siapkan Bolo Tani

Kota Semarang – Sebanyak 40 peserta lolos berkas seleksi Bolo Tani pendamping Badan Usaha Milik Petani (BUMP) mengikuti lanjutan seleksi dialogis dan pemantapan pelatihan yang diadakan oleh Dinas Ketahanan Pangan (Dishanpan) Provinsi Jawa Tengah pada Jumat (9/12) bertempat di Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Daerah (BPSDMD) Jawa Tengah, Banyumanik.

Seleksi tersebut merupakan tindak lanjut setelah sehari sebelumnya Dishanpan Jateng telah mengumumkan hasil seleksi lolos berkas melalui laman resminya dari total 184 pendaftar. Peserta yang dinyatakan lolos seleksi sebanyak 20 orang nantinya mendampingi 11 BUMP di Jawa Tengah yang sudah terbentuk.

Dalam sambutannya Kepala Dishanpan Jateng, Dyah Lukisari menyatakan bahwa seleksi tersebut merupakan bagian dari peran pemerintah provinsi Jawa Tengah dalam mendukung pelaksanaan BUMP.

“Bolo Tani menjadi tenaga pendukung BUMP di lapangan. Tentunya berbeda dengan penyuluh pertanian terutama pada status kerjanya. Kemampuan komunikasi dan koordinasi dibutuhkan mendukung BUMP dalam menangani kepentingan pangan,” lanjutnya.

Warsito Ellwein, Tim Khusus Gubernur Jateng mengarahkan kepada peserta seleksi bahwa capaian kerja Bolo Tani bersama BUMP adalah mewujudkan peningkatan pendapatan petani. Warsito juga menyampaikan peran Bolo Tani untuk bisa mengonsolidasikan dan mensinergikan seluruh pemangku kepentingan.

“Landasan kerja Bolo Tani yaitu jujur, bertanggung jawab, mengutamakan persatuan, konsisten, dapat diandalkan, ramah, toleran, menghargai kearifan lokal, dan berorientasi pada penyelesaian masalah,” lanjut Warsito.

Pada kesempatan tersebut Ketua Sekretariat Nasional Badan Usaha Milik Petani Indonesia (Seknas BUMP-Indonesia), Sugeng Edi Waluyo menjelaskan sejarah perkembangan Badan Usaha Milik Petani di Indonesia. Edi menekankan bahwa Bolo Tani bukan hanya menjadi pendamping petani melainkan pendamping korporasi petani.

“BUMP sudah launching pertama kali pada 11 Maret 2009 sebelum UU No. 19 Tahun 2013 tentang Perlindungan dan Pemberdayaan Petani disahkan. Bolo Tani perlu memahami terlebih dahulu mengenai kelembagaan sebelum terjun ke lapang mendampingi korporasi petani. Outputnya Bolo Tani menjadi entrepreneur muda,” terang Edi.

Similar Posts