Pemprov Jateng Canangkan Jambore Nasional Badan Usaha Milik Petani
Ungaran – Pemerintah Provinsi Jawa Tengah menggelar rapat konsolidasi bersama dinas yang menangani pengembangan Badan Usaha Milik Petani (BUMP) pada Selasa (21/2) bertempat di Ruang Rapat Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan, Komplek Tarubudaya. Agenda tersebut diselenggarakan dalam rangka melindungi dan memberdayakan petani/peternak sesuai amanat UU No. 19 Tahun 2013.
Dinas yang hadir dalam agenda tersebut diantaranya Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan, Dinas Ketahanan Pangan, Dinas Pertanian dan Perkebunan, Dinas Kelautan dan Perikanan, serta Dinas Perindustrian dan Perdagangan. Turut hadir juga Koordinator Staf Khusus Gubernur Jawa Tengah dan Ketua Sekretariat Nasional Badan Usaha Milik Petani Indonesia.
Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnak Keswan), Agus Wariyanto dalam sambutannya menerangkan Sistem Logistik Daerah (Sislogda) yang dimiliki oleh Provinsi Jawa Tengah menjadi penting untuk diperhatikan karena berkaitan dengan kesejahteraan petani. Maka dari itu, Badan Usaha Milik Petani (BUMP) menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari Sislogda tersebut. Disnak Keswan saat ini terus menguatkan keberadaan BUMP Ternak yang telah terbentuk dalam tema besar Ternak Gayeng.
“BUMP merupakan inovasi kelembagaan petani/peternak/nelayan bagian dari Sistem Logistik Daerah Jawa Tengah. BUMP di Jawa Tengah yang sudah terbentuk cukup banyak ini merupakan hajat kita bersama. Dalam menguatkan misi tersebut Disnak Keswan melalui tema besar Ternak Gayeng sudah menyiapkan konsep Agroeduekowisata di BUMP Nyawiji Kie Semar, Kabupaten Semarang menuju rencana kegiatan Jambore Nasional BUMP,” terang Agus.
Tidak ketinggalan Koordinator Staf Khusus Gubernur Jawa Tengah, Warsito Ellwein menegaskan fungsi Sislogda meliputi memperkuat ketahanan pangan, melindungi konsumen, dan meningkatkan kesejahteraan produsen. Misi besar BUMP untuk meningkatkan pendapatan produsen pangan yaitu petani, peternak, dan nelayan. Warsito menambahkan bahwa Jambore Nasional BUMP diadakan tidak hanya untuk Jawa Tengah, namun rakyat Indonesia.
“Kesenjangan sosial yang tinggi bisa menyebabkan inflasi. Disitulah perlunya membantu petani, peternak, dan nelayan. BUMP membangun sistem semuanya nyaman. Indonesia khususnya Jateng menggunakan sistem pasar gotong royong artinya semua menyelesaikan problem bersama. Prinsipnya gotong royong, guyub rukun dan gayeng. Pesan Pak Gubernur bukan mulai dari nol tapi mulai dari apa yang sudah ada. Kita tetapkan saja namanya Jambore BUMP, karena ini pertama kali di Indonesia bahkan dunia jadi buatlah yang besar,” jelasnya.
Dalam kesempatan tersebut Ketua Sekretariat Nasional Badan Usaha Milik Petani Indonesia (Seknas BUMP-Indonesia), Sugeng Edi Waluyo mengatakan bahwa BUMP sudah ada di 16 provinsi di Indonesia. Sinergi antar provinsi sangat penting, seperti halnya yang dilakukan antara Nusa Tenggara Timur dengan Kalimantan Selatan. Saat ini BUMP yang di dua provinsi tersebut telah melakukan kerja sama meskipun berada berbeda pulau.
“BUMP ada di 16 provinsi bisa kita undang semua untuk merapat ke Jateng. Saat ini antar BUMP berbeda provinsi bahkan beda pulau sudah mulai melakukan transaksi kerja sama seperti BUMP di NTT dengan Kalsel berkaitan dengan sapi. Jambore Nasional BUMP ini dapat mempertemukan produsen pangan dan mendukung usaha BUMP tidak hanya di Jawa Tengah tapi Indonesia,” kata Edi.