Pemerintah Dorong Inklusi Keuangan Bagi Mahasiswa dan Petani Milenial Sukoharjo

Sukoharjo – Pemerintah melalui Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian berkolaborasi dengan berbagai stakeholder menggelar kegiatan sosialisasi keuangan inklusif syariah bagi mahasiswa dan petani milenial Kabupaten Sukoharjo pada Selasa (21/5) bertempat di Green City Garden, Universitas Duta Bangsa. Kegiatan tersebut bertujuan mendorong mahasiswa Agribisnis Universitas Duta Bangsa dan petani milenial Kabupaten Sukoharjo untuk memperoleh kemudahan akses layanan pembiayaan berbunga rendah.

Selain hadirnya Asisten Deputi Keuangan Inklusif dan Keuangan Syariah Kemenko Perekonomian, stakeholder yang terlibat dalam kegiatan tersebut diantaranya Rektor Universitas Duta Bangsa (UDB) Surakarta, Kepala Dinas Pertanian dan Perikanan Kabupaten Sukoharjo, dan Ketua Sekretariat Nasional Badan Usaha Milik Petani Indonesia (Seknas BUMP-Indonesia). Sementara itu juga hadir dari PT. Pegadaian Syariah Solo Baru, PT. Asuransi Kredit Indonesia (Askrindo) Jawa Tengah DIY, PT. Jaminan Kredit Indonesia (Jamkrindo), PT. Bank Jateng Syariah, serta Forum Petani Milenial Kabupaten Sukoharjo.

Rektor UDB, Singgih Purnomo dalam sambutannya menyambut baik terlaksananya kegiatan tersebut. Ia mengatakan bahwa saat ini pihaknya bersama mahasiswa dengan berbagai macam jurusan telah mengembangkan lahan budidaya anggur, melon, mangga, kelengkeng hingga hidroponik. Selain itu juga dalam mengikuti perkembangan zaman, dikembangkan pula teknologi budidaya seperti Internet of Things (IoT). Harapan nantinya lulusan UDB tidak hanya sebagai pekerja namun diajarkan menjadi wirausaha.

Tidak ketinggalan Ketua Seknas BUMP-Indonesia, Sugeng Edi Waluyo menyampaikan bahwa pihaknya siap mendukung berbagai kegiatan UDB dalam rangka mencetak bibit-bibit unggul petani milenial. Edi menambahkan pihaknya juga akan mengembangkan BUMP Institute dengan tujuan mempersiapkan kebutuhan tenaga kerja untuk memanajerial korporasi petani.

Pada kesempatan tersebut Kepala Dinas Pertanian dan Perikanan Kabupaten Sukoharjo, Bagas Windaryatno mengungkapkan bahwa Kabupaten Sukoharjo meskipun termasuk wilayah terkecil kedua di Jawa Tengah namun memiliki potensi pertanian utamanya padi dan hortikultura yang sangat luar biasa. Sukoharjo dengan luasan sawah 20.000 ha setiap tahun mampu memberikan surplus di Jawa Tengah maupun Indonesia sebesar 178.000 ton dengan provitas 6,9 ton GKG. Ke depan Sukoharjo bakal menjadi sentra alpukat yang akan dikelola oleh petani milenial. Pihaknya terus mendorong peningkatan jumlah petani milenial dengan tagline bertani itu hebat bertani itu keren.

Dalam forum tersebut Asisten Deputi Keuangan Inklusif dan Keuangan Syariah, Erdiriyo mendorong gotong royong keuangan inklusif bersama stakeholder yang datang di UDB. Pihaknya mendorong program close loop ekonomi untuk mahasiswa dan petani milenial. Selanjutnya ia berencana mengadakan kegiatan lanjutan yaitu Training of Trainer (TOT) yang berupa pelatihan teknis budidaya, pemasaran hingga permodalan. Maka dari itu masing-masing stakeholder dapat berperan mendukung program tersebut sesuai kompetensinya.

Pada akhir sesi dilakukan penandatanganan kesepakatan bersama antara Seknas BUMP-Indonesia dengan Universitas Duta Bangsa dalam rangka penelitian, pendidikan, dan pengabdian kepada masyarakat. Kesepakatan tersebut juga menjadi salah satu tahapan dalam mendorong terlaksananya program keuangan inklusif.

Similar Posts