Dorong Sistem Logistik Daerah, Kebumen Kembangkan Badan Usaha Milik Petani (BUMP)

Kebumen – Kepala Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Jawa Tengah, Agus Wariyanto M.M, bersama Staf Khusus Gubernur dan Seknas BUMP Indonesia bersiap dalam merintis pembentukan Badan Usaha Milik Petani (BUMP) di Kebumen dalam upaya implementasi Sistem Logistik Daerah (SISLOGDA) guna menjaga stabilitas pasokan dan harga komoditas pangan sekaligus melindungi konsumen dan kesejahteraan petani, pada Kamis (20/5/2021) bertempat di Aula Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Kebumen.

Pertemuan tersebut merupakan hasil tindak lanjut rapat koordinasi dan evaluasi cadangan pemerintah daerah Provinsi Jawa Tengah untuk mengembangkan Badan Usaha Milik Petani (BUMP) dengan prioritas daerah yang memiliki gudang SRG (Sistem Resi Gudang) salah satunya Kabupaten Kebumen. Pertemuan tersebut dihadiri oleh Dinas Pertanian dan Pangan Kebumen, Dinas Perdagangan Kebumen, Bappeda Kebumen, Bagian Perekonomian Setda Kebumen, dan Pengelolaan Sentra Pengolahan Beras Terpadu (SPBT).

Dalam kesempatan tersebut, Agus Wariyanto M.M menyampaikan bahwa pertemuan tersebut memiliki tujuan agar dapat meningkatkan potensi pangan di Kebumen dengan adanya BUMP. Kepala Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Jawa Tengah tersebut juga menambahkan bahwa luaran dari agenda tersebut terbentuknya BUMP yang menjadi kelembagaan ekonomi petani untuk mendukung kesejahteraan petani di Kebumen.

“Pertanian Kebumen jika kita lihat sepanjang jalan utama kanan kiri terdapat komoditas padi yang bisa menjadi kekuatan tersendiri untuk menciptakan pangan di daerah Kebumen. Selain itu, Kebumen dikenal sebagai daerah pembibitan Sapi PO yang menjadi kearifan lokal. Harapannya kearifan lokal ini dapat diangkat dan menjadi sumber penghasilan peternak.” imbuhnya.

Pertemuan yang mengundang total 19 orang dari berbagai stakeholder tersebut juga mendapatkan dukungan dari Staf Khusus Gubernur Jawa Tengah, Warsito Elwein. Beliau menyampaikan peningkatan pendapatan petani sangatlah penting karena selain untuk kesejahteraan petani sendiri, dapat menjadi proses regenerasi bagi generasi muda untuk menjadi petani. Adanya BUMP juga dapat diharapkan menjadi integrasi antar petani dalam bergerak secara kolektif.

“Konsep dari BUMP merupakan rumusan kolektif yang menciptakan kemandirian petani untuk memiliki ruang bergerak dalam peningkatan ekonomi pertanian. Dengan peningkatan ekonomi petani tersebut sama dengan menyelamatkan nasib anak cucu kita nantinya. Adanya BUMP yang berbasis gotong royong di Kebumen dapat menjadi ruang dalam menolong petani dan dapat menyinergikan antar stakeholder terkait.” terangnya

Dukungan dari Sekretariat Nasional BUMP Indonesia, Dr. Sugeng Edi Waluyo. Beliau menyampaikan bahwa kelembagaan ekonomi petani atau BUMP dapat membentuk petani untuk lebih memahami bisnis yang tersistem secara berdikari. Dukungan juga dilakukan oleh pemerintah provinsi melalui Perda Jawa Tengah No.5 Tahun 2016 Tentang Perlindungan dan Pemberdayaan Petani.

“BUMP merupakan penguatan kelembagaan ekonomi petani dari kumpulan beberapa gabungan kelompok tani yang belum memiliki legalitas hukum yang kuat. BUMP selain bergerak dalam kelembagaan bisnis atau ekonomi juga bergerak dalam pemberdayaan petani. Harapannya petani bisa meningkatkan nilai tukar nya dan stabilitas pangan dapat tercapai.” tambahnya sebagai ketua kelembagaan ekonomi petani BUMP.

Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kebumen, Ir. Tri Haryono sangat merespon positif pertemuan tersebut dan berharap Kebumen bersiap untuk segera melakukan pembentukan BUMP agar dapat meningkatkan pendapatan petani sehingga dapat mencapai kesejahteraan.

“Saya berharap dengan kedatangan para ahli dalam bidang kelembagaan ekonomi petani ini beserta Staf Khusus Gubernur dapat membantu kesejahteraan petani. Selain itu, BUMP dapat menciptakan stabilitas pangan di wilayah Kebumen.” begitu katanya

Similar Posts