Bersama Distapang, BUMP PT. Kebumen Maju Makmur Gelar Gerakan Pangan Murah dan Peresmian Sekretariat

Kebumen – Badan Usaha Milik Petani (BUMP) PT. Kebumen Maju Makmur bersinergi dengan Dinas Pertanian dan Pangan (Distapang) Kabupaten Kebumen mengadakan serangkaian acara gerakan pangan murah, peresmian sekretariat BUMP, dan gudang Lembaga Distribusi Pangan Masyarakat (LDPM) pada Senin (21/11) bertempat di Desa Kuwaru, Kecamatan Kuwarasan.
Gerakan pangan murah tersebut diadakan dalam rangka stabilisasi harga dan pasokan pangan dalam lingkup Kabupaten Kebumen. Adapun komoditas pangan yang dijual yaitu beras, telur ayam, telur asin, minyak goreng, bawang merah, gula pasir, sayuran dan buah-buahan.
Tamu undangan yang hadir dalam acara tersebut diantaranya Ketua Sekretariat Nasional Badan Usaha Milik Petani Indonesia (Seknas BUMP-Indonesia), Dinas Ketahanan Pangan (Dishanpan) Provinsi Jawa Tengah, Bagian Perekonomian dan SDA Sekretariat Daerah Kebumen, Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan UKM, serta Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Kepala Gudang Perum Bulog Kebumen, serta PT. Pupuk Kalimantan Timur.
Dalam kesempatannya, Ketua Seknas BUMP-Indonesia didampingi Kasi Distribusi Dishanpan Jawa Tengah, Kepala Distapang Kebumen dan Kepala Gudang Bulog Kebumen meresmikan Sekretariat BUMP PT. Kebumen Maju Makmur dengan menandatangani prasasti yang telah disediakan. Bersamaan dengan hal itu, Kepala Distapang Kebumen menyerahkan kunci gudang LDPM kepada Ketua Gapoktan Tani Makmur Desa Kuwaru.
Ketua Seknas BUMP Indonesia, Sugeng Edi Waluyo menjelaskan bahwa lahirnya BUMP di Indonesia ditandai dengan UU No. 19 Tahun 2013 tentang Perlindungan dan Pemberdayaan Petani. BUMP tidak bisa didirikan secara perorangan melainkan kolektif melalui kelembagaan petani sehingga tidak hanya diperuntukkan kegiatan bisnis saja tapi juga kegiatan pemberdayaan masyarakat.
“BUMP itu berdasarkan UU sudah lahir sejak tahun 2013, tapi pada kenyataannya sudah ada sejak tahun 2008 dan launching pertama kali di Jawa Tengah pada 11 Maret 2009. Filosofi BUMP bagian dalam kerangka keilmuan sehingga dengan usaha petani itu berbeda. Jika sudah menyebut badan usaha itu harus berbadan hukum. Sehingga dalam pencantuman nama yang benar BUMP di depan dilanjutkan PT. UU No. 19 Tahun 2013 terkait keberpihakan kepada petani kemudian UU No. 40 Tahun 2007 terkait sinergi usahanya,” jelas Edi.
Selanjutnya Kepala Distapang Kabupaten Kebumen, Teguh Yuliono mengungkapkan gerakan pangan murah tersebut dalam rangka mempertemukan produsen dengan konsumen secara langsung agar dapat dibeli dengan harga yang lebih terjangkau. Selain itu, Teguh memberikan dukungan terhadap BUMP PT. Kebumen Maju Makmur agar menjadi wadah aktualisasi dari petani, diterapkannya teknologi pertanian, menyerapnya tenaga kerja di perdesaan, merangsang kegiatan bisnis petani yang lebih menguntungkan dan juga menggerakan roda perekonomian di desa tersebut.
“Maka kami berharap agar kegiatan di sektor pangan nanti dapat mencukupi ketahanan pangan di Kabupaten Kebumen bisa terjaga. Hal ini tidak bisa terwujud kalau kita semua para petani, gapoktan, poktan, kepala desa dan seluruh komponen yang ada tidak saling bahu membahu bersinergi untuk bisa mewujudkan apa apa yang kita harapkan. Kami tidak bisa jalan sendiri, maka kami berharap kita semua saling bekerja sama saling berkolaborasi untuk dapat mewujudkan peningkatan kesejahteraan petani di Kabupaten Kebumen,” ungkapnya.
Turut menyampaikan Kasi Distribusi Pangan Dishanpan Jawa Tengah, Herdini Nur Airianik bahwa timbulnya inflasi adalah naiknya harga pangan. Pemerintah mengadakan pangan murah dengan melibatkan kelompok masyarakat dalam bidang pangan sehingga dapat menyediakan pangan dan memotong rantai distribusi pangan. Herdini turut menyampaikan terima kasih kepada BUMP PT. Kebumen Maju Makmur sudah menjadi mitra, baik dari kabupaten maupun provinsi.
“Inflasi di Jawa Tengah mencapai 6,4% sedangkan inflasi di Kebumen mencapai 6,0%. Dan tetangga terdekat Kebumen, ada Cilacap yang mencapai 7,24% lalu Banyumas 6,8%. Timbulnya inflasi adalah naiknya harga pangan, jadi kegiatan ini agar harga pangan murah dapat terjangkau oleh masyarakat. Selamat ada gudang baru, harapan kami dapat menyerap lebih banyak bisa diolah dan dipasarkan. Jadi kemarin ada kejadian banjir itu salah satunya gabah yang bersumber dari BUMP PT. Kebumen Maju Makmur. Kami harap tahun depan lagi,” kata Herdini.
Tidak hanya itu dalam kegiatan tersebut turut hadir Camat Kuwarasan, Kapolsek Kecamatan Kuwarasan, Danramil Kecamatan Kuwarasan, Koordinator Penyuluh BPP Kecamatan Kuwarasan, 22 Kepala Desa se-Kecamatan Kuwarasan, Pengurus Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) se-Kecamatan Kuwarasan, serta Karang Taruna Desa Kuwaru.
Dalam waktu yang singkat itu Camat Kuwarasan, Nurdin Santoso mengucapkan selamat kepada Desa Kuwaru yang dapat mengadakan tiga program sekaligus. Semoga kegiatan tersebut dapat memberikan manfaat untuk Desa Kuwaru khususnya Kecamatan Kuwarasan. Pihaknya juga mengajak Koramil dan Kapolsek agar dapat mengikuti perkembangan kegiatan di Desa Kuwaru.
“Kami ucapkan selamat kepada desa kwaru yang dapat mengadakan tiga program pada hari ini semoga dapat memberikan manfaat untuk desa kwaru khususnya kecamatan kuwarasan. Ucapan terima kasih kepada tim yang sudah mengadakan acara ini yang telah mengalokasikan kegiatannya. Dari Kecamatan yang datang ada biasanya menangani masalah pertanian Koramil terus ada Kapolsek, semua saya ajak agar dapat mengikuti kegiatan di Desa Kwaru ini. Semoga kegiatan kali ini dapat memberikan hasil yang terbaik,” imbuh Nurdin.
Sebagai penutup Direktur Utama BUMP PT. Kebumen Maju Makmur, Solechan menerangkan bahwa BUMP baru berjalan satu tahun dari Desember 2021. BUMP telah menyerap hasil gabah dari petani untuk dikirim dan diterima oleh Distapang Kebumen, Dishanpan Jateng, dan mitra yang lain dalam bentuk gabah maupun beras. BUMP hadir untuk bisa meningkatkan pendapatan petani dan memiliki nilai tawar.
“BUMP ini untuk bisa meningkatkan pendapatan petani agar bisa memiliki posisi tawar karena sejak kemarin kemarin harganya terlalu murah. Sehingga ke depan petani tidak bosan untuk menanam padi, karena jika itu terjadi akan menimbulkan inflasi. Jadi kami dari BUMP yang sudah dididik oleh Seknas BUMP-Indonesi dan Dishanpan Jateng sering pulang pergi ke Semarang awalnya tidak tahu arahan sekarang sudah tahu harus bagaimana,” terang Solechan.