Perkuat Sinergi Berbagai Pihak, BUMP SMPN Selenggarakan Rapat Akhir Tahun

Sukoharjo – Badan Usaha Milik Petani PT. Sukoharjo Makmur Pangan Nusantara (BUMP SMPN) menyelenggarakan rapat akhir tahun 2022 pada Sabtu (20/5) yang bertempat di Pandeyan, Grogol. Rapat tersebut dilakukan guna membahas laporan kegiatan BUMP SMPN selama tahun 2022 serta rencana pengembangan bisnis dan kegiatan pemberdayaan tahun 2023.
Rapat tersebut dihadiri oleh Sekretariat Nasional Badan Usaha Milik Petani Indonesia (Seknas BUMP-Indonesia), Dinas Pangan Kabupaten Sukoharjo, Dinas Pertanian dan Perikanan Kabupaten Sukoharjo, Pembina BUMP SMPN serta Gapoktan yang tergabung dalam keanggotaan BUMP SMPN.
Direktur BUMP SMPN, Sumardi menjelaskan selama tahun 2022 BUMP SMPN telah melakukan berbagai kegiatan bisnis dan pemberdayaan. BUMP SMPN turut serta dalam pengadaan Gabah Kering Giling (GKG) yang diadakan Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Jawa Tengah. Selain itu guna menekan laju inflasi, BUMP SMPN digandeng Dinas Pangan Kabupaten Sukoharjo untuk menggelar Gerakan Pangan Murah di beberapa titik lokasi yang dilakukan selama tiga bulan penuh.
“Tahun 2023 kami akan mengembangkan Toko Mitra Tani di setiap kecamatan. Hal tersebut agar masyarakat sebagai konsumen bisa langsung membeli produk pangan dari produsen dengan jarak yang terjangkau. Selanjutnya melakukan kerja sama dengan Dinas Pangan Sukoharjo, Dinas Pertanian dan Perikanan Sukoharjo, Dinas Ketahanan Pangan Jawa Tengah, serta Propanen baik dalam kegiatan budidaya, panen, maupun pasca panen,” jelas Sumardi.
Dalam kesempatan tersebut Ketua Seknas BUMP-Indonesia yang sekaligus Komisaris Utama BUMP SMPN, Sugeng Edi Waluyo mengatakan Kabupaten Sukoharjo selalu menjadi yang terdepan dalam berbagai kegiatan lingkup BUMP. Seperti halnya konsep BUMP yang lahir pertama kali di Kabupaten Sukoharjo pada tahun 2009. Ini menunjukkan bahwa sinergi dan peran stakeholder di Kabupaten Sukoharjo sangat baik dalam mendukung kesejahteraan petani.
“Sudah ada dasar hukum dari UU, Perda, hingga Pergub. Proses pembuatan BUMP memang tidak mudah. Namun dengan berproses, BUMP di Kabupaten Sukoharjo terus berkembang. Dari 12 BUMP yang terbentuk, BUMP SMPN yang pertama kali rapat seperti ini. Setelah ini menyusul Cilacap, lalu Rembang. Peran BUMP disini untuk meningkatkan pendapatan petani dari hulu ke hilir. Dari proses budidaya seperti pupuk dan benih, hingga pemasaran. Seperti halnya ada BUMP yang sudah menjadi distributor pupuk non subsidi dan produsen benih,” katanya.
Plt. Kepala Dinas Pangan Kabupaten Sukoharjo, Iwan Setiyono yang hadir dalam agenda tersebut menyampaikan bahwa BUMP SMPN dan BUMD menjadi motor penggerak pangan di Kabupaten Sukoharjo. Iwan berpesan kepada seluruh anggota bahwa kegiatan BUMP SMPN yang baik agar dapat terus dilanjutkan. BUMP SMPN bisa menjadi offtaker petani di Kabupaten Sukoharjo.
“Pertama, kami mohon izin bergabung untuk ikut serta dalam mengembangkan BUMP SMPN di Sukoharjo. Memang Dinas Pangan Kabupaten Sukoharjo dinilai eksis, namun ini tidak lepas dari semua elemen yang terlibat. Padi di Sukoharjo yang dinilai terbaik di Solo raya bisa menjadi modal awal untuk terus dikembangkan. Kita punya data produksi, namun ternyata setelah di cek lapangan tidak ada. Disini peran kami menggandeng BUMP SMPN menjaga kestabilan harga saat terjadi inflasi,” ujar Iwan.
Turut hadir Sekretaris Dinas Pertanian dan Perikanan Kabupaten Sukoharjo, Dyah Rilawati sangat berbahagia dengan adanya BUMP menambah angin segar bagi pengembangan pertanian di Sukoharjo. Dyah menambahkan bahwa pihaknya bersama Dinas Pangan Sukoharjo akan selalu berkolaborasi untuk mengawal dan mendukung kegiatan BUMP SMPN.
“BUMP menjadi instrumen kesejahteraan petani. Selama ini rantai distribusi yang panjang memegang keuntungan terbesar dari proses transaksi jual beli produk pertanian. BUMP bisa bekerjasama untuk membantu petani peternak meningkatkan pendapatannya. Harga hasil peternakan tinggi, BUMP bisa kerjasama dengan Pinsar. Bisa juga melalui program Toko Mitra Tani yang rencananya akan terus dikembangkan. Kami siap mendukung bersama Dinas Pangan,” tambah Dyah.
Tidak lupa kegiatan tersebut juga didukung oleh Pembina BUMP SMPN, Netty Harjanti. Ia mengungkapkan rasa bangga kepada segenap pengurus BUMP SMPN yang sudah dengan baik menjalankan proses kegiatan yang tidak mudah selama satu tahun. Ia juga memberikan saran ke depan BUMP SMPN agar dapat lebih memperhatikan pencatatan setiap kegiatan yang dilakukan.
“Semua yang sudah dilaporkan, saya bangga dengan panjenengan. Bisa jadi contoh bagi petani yang lain. Integritas penting. Semua elemen harus memahami visi misi BUMP mau dibawa ke mana. Belajar dan terus belajar. Dengan modal yang segitu sudah bisa mendapat keuntungan itu sudah baik. Tekad kuat anggota menjadi kunci kesuksesan. BUMP sejahtera, maka anggotanya juga ikut sejahtera. BUMP harus di depan,” ungkapnya.