Kuatkan Koordinasi, Seknas BUMP Indonesia Temui BUMP Sukoharjo
Sukoharjo – Sekretariat Nasional Badan Usaha Milik Petani Indonesia (Seknas BUMP Indonesia) terus bergerak menumbuh kembangkan BUMP yang tersebar di Provinsi Jawa Tengah. Hal ini dilakukan guna meningkatkan kapasitas BUMP dalam mewujudkan tujuan peningkatan pendapatan petani. Pendampingan langsung dilakukan oleh Seknas BUMP Indonesia kepada BUMP PT Sukoharjo Makmur Pangan Nusantara pada Selasa (2/8) bertempat di Desa Bugel, Polokarto.
Divisi Kelembagaan Usaha Seknas BUMP Indonesia, Ginanjar Dwi Cahyanto pada saat itu mendatangi Sekretariat BUMP SMPN dan bertemu dengan dewan direksi dan Bolo Tani pendamping BUMP. Pertemuan yang dilakukan siang hari tersebut banyak mendiskusikan rencana kerja dan bisnis BUMP SMPN terutama pada masa panen MT-2 serta berbagai skema dukungan yang bisa dilakukan oleh Bolo Tani.
“Pertama-tama yang harus dilakukan BUMP adalah penguatan koordinasi dengan komisaris utama dalam hal ini Pak Edi Waluyo. Perkembangan harga GKP real time setiap hari pasti berdampak pada program panen MT-2. Maka dari itu program panen MT-2 BUMP SMPN harus jelas kemampuan dalam penyerapan maupun sasaran pasar yang akan dituju,” singgungnya.
Faktanya di lapangan pada awal Agustus ini harga GKP komoditas padi cukup tinggi hampir merata setiap kabupaten/kota di Jawa Tengah. Direktur BUMP SMPN memberikan tanggapan bahwa kondisi seperti itu berdampak pada sulitnya akses pasar karena harga beras tidak ekuivalen dengan kenaikan harga GKP. Sumardi menambahkan bahwa dalam waktu dekat BUMP SMPN akan melaksanakan tandatangan MoU dengan mitra dalam pengadaan beras.
“Untuk harga GKP per hari ini di Sukoharjo menggunakan mesin combi Rp.5400. Panen MT-2 sendiri dimulai pekan depan, meskipun mayoritas akhir bulan Agustus panen, para penebas sudah membeli GKP petani dengan sistem ijon. Ini yang perlu disiasati. Terkait proyeksi penyerapan dari BUMP memang sangat penting dan masih perlu didiskusikan dengan tim BUMP. Sementara dalam waktu dekat ini kita bekerjasama dengan mitra dengan menyuplai beras terlebih dahulu,” ucap Sumardi.